Mengubah Dakwah Jadi Seni, Rama Sastra Negara dan TAPSSAM Inspirasi Remake Masjid Depok

Senin, 13 Oktober 2025 - 17:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

kegiatan Leadership Training for IREMA (Ikatan Remake Masjid) di Masjid Al Marjan, Permata Depok Regency. (Foto: dok. Istimewa)

kegiatan Leadership Training for IREMA (Ikatan Remake Masjid) di Masjid Al Marjan, Permata Depok Regency. (Foto: dok. Istimewa)

Kilas Merdeka, Depok — Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang kreativitas dan komunikasi umat. Semangat inilah yang dihidupkan dalam kegiatan Leadership Training for IREMA (Ikatan Remake Masjid) bertema “Membentuk Generasi Unggul dengan Public Speaking dan Literasi Digital”, yang diselenggarakan di Masjid Al Marjan, Permata Depok Regency.

Acara ini digagas oleh DPD BKPRMI Kota Depok, berkolaborasi dengan DKM Al Marjan, DMI Kecamatan Cipayung, dan PRISMA Al Marjan.

Dalam kegiatan ini, hadir Rama Sastra Negara, S.Sn, seorang Communication Trainer dan penulis buku “Seni Public Speaking & Storytelling dengan Metode Akting”, bersama tim TAPSSAM Creative Learning — Faiz A. Jaya, S.I.Kom (Communication Mentor) dan Hendro Arrad Pulungan (Vocal Trainer). Mereka mengajak remake masjid untuk mengubah cara berdakwah menjadi seni yang hidup dan menggugah hati.

Dari Teknik ke Nurani: Esensi Bicara ala Rama Sastra Negara

Dalam sesi utama, Rama Sastra Negara menekankan bahwa public speaking bukan sekadar keterampilan, tetapi jalan menuju penyampaian pesan yang berjiwa.

“Berbicara di depan publik bukan hanya tentang lancar bicara, tapi tentang bagaimana hati kita menyala saat menyampaikan kebenaran. Remake masjid harus berbicara dengan jiwa, bukan sekadar gaya,”
ujar Rama di hadapan 80 peserta yang memadati aula Masjid Al Marjan.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN UA Posko 28 Sukses Selenggarakan Seminar Potensi Siwalan di Desa Bunpenang

Dengan pendekatan Metode Akting, Rama memadukan elemen ekspresi tubuh, kejujuran batin, dan nilai spiritual Islam, menjadikan dakwah terasa hidup dan menggugah — bukan monoton dan formalitas belaka.

Dalam sesi berikutnya, Faiz A. Jaya, S.I.Kom, menyoroti pentingnya kemampuan berkomunikasi di era digital yang penuh distraksi.

“Setiap kalimat yang kita ucapkan di dunia digital bisa menjadi doa atau fitnah. Maka, belajar berkomunikasi dengan hati dan ilmu adalah kewajiban bagi para remake masjid,”
ujarnya.

Faiz mendorong peserta untuk memahami etika komunikasi di media sosial agar konten dakwah tidak hanya menarik, tapi juga membawa nilai dan kedalaman.

Sebagai Vocal Trainer, Hendro Arrad Pulungan menekankan pentingnya olah suara sebagai instrumen penyampai pesan.

“Vokal bukan sekadar alat bicara, tapi energi yang membawa pesan. Kalau niatnya baik dan batinnya tenang, suara akan jadi dakwah yang menggetarkan,”
ungkapnya.

Melalui latihan teknik pernapasan dan intonasi, Hendro membantu remake masjid menemukan kekuatan suara alami mereka dalam menyampaikan pesan dakwah.

Ilham Khalid Setiawan, Motion Designer & Director di Motionally, memberikan sentuhan modern dengan membahas potensi AI dan desain digital.

“Teknologi tidak menggantikan dakwah, tapi memperluas jangkauannya. Yang penting bukan viralnya, tapi nilainya,”
tutur Ilham.

Baca Juga:  Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sumenep, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Ia mengajak remake masjid untuk menciptakan konten kreatif yang berdampak dan tetap berpijak pada keikhlasan dakwah.

Dari Masjid untuk Generasi Digital

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari tokoh-tokoh seperti:

  • Ust. Tommy Lukman – Ketua DKM Al Marjan PDR
  • Ust. H. Samullah – Ketua DMI Kecamatan Cipayung
  • Dr. Amsori Jayadi, M.Ag – Pembina IREMA
  • H. Hendra Saputra, M.Si – Motivator Kepemudaan
  • Untung Subekti, S.AB – Dirda LPPRMI
  • Ananda – Ketua PRISMA PDR

Sebanyak 80 remake mengikuti pelatihan ini dan mendapatkan E-Sertifikat, konsumsi, doorprize, serta jejaring dakwah digital lintas masjid.
Salah satu peserta mengungkapkan,

“Pelatihan ini membuka mata kami bahwa berbicara bukan hanya soal tampil, tapi soal tanggung jawab menyampaikan kebenaran dengan hati.”

Langkah Kecil, Dampak Besar

Program ini menjadi momentum penting bagi BKPRMI Kota Depok dalam mencetak kader masjid yang komunikatif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan era digital dengan semangat dakwah yang penuh cinta.

Informasi & Kerja Sama Pelatihan

Untuk kolaborasi pelatihan “The Art of Public Speaking & Storytelling with Acting Method” di sekolah, masjid, atau komunitas, hubungi:

TAPSSAM Creative Learning

Email: tapssamindonesia@gmail.com
Instagram: @rama_sastra
Facebook: R Rama Sastra Negara
Lokasi: Bogor, Indonesia

Berita Terkait

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sumenep, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
Kolaborasi MayBank dan Sanggar Anak Tumbuh, Edukasi Literasi Hijau untuk Anak-anak Bantul
Mahasiswa KKN UA Posko 28 Sukses Selenggarakan Seminar Potensi Siwalan di Desa Bunpenang

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 18:08 WIB

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sumenep, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Senin, 13 Oktober 2025 - 17:13 WIB

Mengubah Dakwah Jadi Seni, Rama Sastra Negara dan TAPSSAM Inspirasi Remake Masjid Depok

Sabtu, 27 September 2025 - 12:51 WIB

Kolaborasi MayBank dan Sanggar Anak Tumbuh, Edukasi Literasi Hijau untuk Anak-anak Bantul

Kamis, 25 September 2025 - 12:48 WIB

Mahasiswa KKN UA Posko 28 Sukses Selenggarakan Seminar Potensi Siwalan di Desa Bunpenang

Berita Terbaru

Ilustrasi rumah KPR. (Foto: dok. Istimewa)

Ragam

Cara Mengajukan KPR Rumah dengan Bunga Rendah

Selasa, 14 Okt 2025 - 12:31 WIB

Ilustrasi milenial membeli rumah. (Foto: dok. Istimewa)

Ragam

10 Tips Membeli Rumah Pertama untuk Generasi Milenial

Selasa, 14 Okt 2025 - 12:23 WIB

Link Telegram Viral Terbaru 2025 yang Lagi Ramai Dicari

Ragam

Link Telegram Viral Terbaru 2025 yang Lagi Ramai Dicari

Jumat, 10 Okt 2025 - 16:22 WIB