Kilas Merdeka – Kalau Anda pernah mendengar orang menyebut “goceng” saat membayar, atau “cepek” ketika membicarakan seratus rupiah, jangan heran. Itulah bagian dari slang uang khas Indonesia yang sudah digunakan turun-temurun.
Bahasa sehari-hari orang Indonesia tidak hanya memakai nominal resmi rupiah, tetapi juga berbagai istilah unik yang populer sejak zaman dulu. Dari gopek (lima ratus rupiah), cepek (seratus rupiah), sampai goceng (lima ribu rupiah), semuanya punya makna dan cerita tersendiri.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas lengkap tentang istilah-istilah uang khas Indonesia: asal-usul, arti, penggunaannya, hingga kenapa masih bertahan sampai sekarang meski zaman sudah digital.
Mengapa Ada Istilah Khusus untuk Uang?
Penggunaan istilah ini bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang membuat istilah uang populer di masyarakat:
- Lebih Praktis dan Cepat: Mengucapkan “goceng” tentu lebih singkat dibanding menyebut “lima ribu rupiah”.
- Bahasa Gaul dan Akrab: Istilah ini membuat percakapan terasa santai dan nonformal, cocok dipakai di pasar, warung, atau tongkrongan.
- Turun-Temurun: Kebiasaan ini diwariskan dari generasi ke generasi, terutama di kota besar seperti Jakarta.
- Bagian dari Identitas Budaya: Bahasa uang ini mencerminkan kreativitas bahasa masyarakat Indonesia.
Daftar Istilah Uang dalam Bahasa Gaul Indonesia
Berikut beberapa istilah uang yang paling sering digunakan:
1. Cepek
- Arti: Rp100
- Asal-usul: Dari bahasa Hokkien cek pak yang berarti seratus.
- Contoh penggunaan: “Kalau parkir motor biasanya cepek doang dulu.”
2. Gopek
- Arti: Rp500
- Asal-usul: Dari bahasa Hokkien ngó pak yang berarti lima ratus.
- Contoh penggunaan: “Permen ini dulu cuma gopek harganya.”
3. Goceng
- Arti: Rp5.000
- Asal-usul: Gabungan dari “go” (lima) + “ceng” (sering dipakai dalam bahasa gaul).
- Contoh penggunaan: “Nggak cukup, tambah goceng lagi.”
4. Goban
- Arti: Rp50.000
- Asal-usul: Dari bahasa Hokkien ngó ban yang berarti lima puluh ribu.
- Contoh penggunaan: “Gue punya goban doang, cukup nggak?”
5. Sejuta / Satu Jeti
- Arti: Rp1.000.000
- Asal-usul: Sejuta dari bahasa Indonesia, sementara “jeti” atau “jeti-an” merupakan serapan dari bahasa Melayu.
- Contoh penggunaan: “Modalnya butuh belasan jeti.”
6. Ceban
- Arti: Rp10.000
- Asal-usul: Dari kata “sepuluh” yang dipendekkan jadi “ceban”.
- Contoh penggunaan: “Kasih ceban buat ongkosnya.”
7. Seratus Rebu / Seratus Ribu
- Arti: Rp100.000
- Asal-usul: “Rebu” adalah logat Betawi untuk “ribu”.
- Contoh penggunaan: “Dompet tinggal seratus rebu.
8. Gopay (Bukan Uang Fisik)
- Arti: Saldo digital di aplikasi Gojek.
- Kenapa sering disangka slang uang? Karena bunyinya mirip istilah uang gaul.
Asal-usul: Pengaruh Bahasa Hokkien
Banyak istilah uang di Indonesia dipengaruhi oleh bahasa Hokkien (bahasa Tionghoa perantauan). Hal ini karena komunitas Tionghoa sudah lama berdagang di Indonesia.
Beberapa contoh:
- Cepek (cek pak) → seratus.
- Gopek (ngó pak) → lima ratus.
- Goban (ngó ban) → lima puluh ribu.
Pengaruh ini akhirnya melekat dalam percakapan masyarakat Betawi dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Kenapa Istilah Uang Masih Populer di Era Digital?
Meski sekarang sudah banyak pembayaran non-tunai, istilah uang tetap bertahan. Alasannya:
- Kebiasaan sehari-hari: Orang masih sering menyebut harga dengan istilah gaul.
- Budaya pasar dan warung: Transaksi kecil tetap menggunakan uang tunai.
- Media sosial: Istilah ini sering muncul di meme atau konten humor.
Perbedaan Penggunaan Istilah Uang di Berbagai Daerah
Meskipun istilah ini populer di Jakarta dan sekitarnya, ada variasi di daerah lain.
- Jawa Tengah: Lebih sering menyebut nominal langsung.
- Sumatera: Kadang menggunakan istilah “jeti” untuk juta.
- Sulawesi: Ada logat khas, tapi istilah umum seperti goceng tetap dipakai.
Dampak Istilah Uang dalam Kehidupan Sosial
- Menciptakan kedekatan → Percakapan terasa lebih akrab.
- Identitas budaya urban → Jadi bagian dari bahasa gaul anak muda.
- Membingungkan bagi orang asing → Turis kadang bingung mendengar “goceng” atau “goban”.
- Menguatkan humor → Banyak lelucon sehari-hari menggunakan istilah uang.
Istilah Uang dalam Kehidupan Modern
Di era digital, istilah uang gaul juga ikut beradaptasi. Misalnya:
- “Top up goceng” → isi saldo Rp5.000.
- “Cashback goban” → promosi e-wallet Rp50.000.
- “Transfer ceban” → kirim Rp10.000 via mobile banking.
Artinya, meski bentuk uang berubah, istilahnya tetap relevan.
Istilah uang seperti cepek, gopek, goceng, ceban, goban, sejuta bukan sekadar angka, tapi bagian dari identitas budaya bahasa Indonesia. Berakar dari pengaruh bahasa Hokkien, istilah-istilah ini terus bertahan dan menjadi bagian percakapan sehari-hari hingga era digital.
Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin sekadar gaul, tapi sebenarnya menunjukkan bagaimana bahasa berkembang sesuai kebutuhan sosial. Jadi, jangan heran kalau sampai hari ini orang masih bilang “goceng” daripada “lima ribu rupiah”.