Erich Susilo dan Seni Merawat Mimpi di Tengah Rutinitas

Senin, 1 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Erich Susilo. (Foto: Dok. Istimewa)

Erich Susilo. (Foto: Dok. Istimewa)

Di tengah ritme kehidupan modern yang serba cepat, mimpi sering kali menjadi hal pertama yang kita abaikan. Banyak orang meninggalkan passion mereka karena merasa tidak memiliki waktu, energi, atau kesempatan untuk mengembangkannya. Namun Erich Susilo hadir sebagai contoh bahwa mimpi tidak selalu harus dilepaskan hanya karena kesibukan pekerjaan kantor. Ia menunjukkan bagaimana seseorang bisa merawat mimpi secara konsisten, meskipun hidup penuh dengan tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab sehari-hari.

Menulis sebagai Kompas Hidup

Bagi Erich, menulis bukan sekadar hobi yang dilakukan ketika sedang luang. Menulis adalah cara ia memahami dirinya sendiri, menyusun ulang perasaannya, dan menemukan arah ketika hidup terasa terlalu bising. Blog pribadinya, Erich Susilo Daily, menjadi ruang personal di mana ia mengabadikan cerita, pemikiran, dan refleksi yang lahir dari pengalamannya sehari-hari.

Menurutnya, menulis adalah kompas yang membantunya tetap berada di jalur yang ia percaya. Bahkan ketika hidup membawanya ke dunia profesional yang sibuk, kompas itu tetap menemani, mengingatkan bahwa ada sisi kreatif dalam dirinya yang tak boleh diabaikan.

Mimpi yang Terus Dipupuk, Bukan Ditunggu

Salah satu hal yang membedakan Erich dari banyak penulis lain adalah caranya memandang mimpi. Ia tidak menunggu waktu ideal atau kondisi yang sempurna untuk menulis. Ia tahu bahwa kesempatan jarang datang dua kali, dan mimpi harus dipupuk bahkan ketika hidup sedang penuh tekanan.

Baca Juga:  Film “Pangku” Arahan Reza Rahadian Sabet Empat Penghargaan di BIFF 2025

Erich percaya bahwa mimpi bukan sesuatu yang muncul tiba-tiba. Mimpi adalah proses, perjalanan panjang yang dibangun sedikit demi sedikit. Karena itu, ia selalu berusaha menyisihkan waktu untuk menulis—tidak peduli sesibuk apa pun harinya.

Bagi Erich, merawat mimpi bukan tentang bekerja keras tanpa henti, melainkan tentang melakukan langkah-langkah kecil yang konsisten.

Rutinitas yang Tidak Menghentikan Kreativitas

Sebagai seorang profesional di bidang marketing, pekerjaan Erich tidak selalu ringan. Ada target, rapat panjang, jadwal yang padat, dan tantangan harian yang sering kali menguras energi. Namun di balik itu semua, ia tetap menjaga ruang bagi dirinya untuk menulis.

Banyak orang menggunakan kesibukan sebagai alasan untuk meninggalkan passion mereka. Namun Erich justru melihat rutinitas sebagai pengingat bahwa passion harus diperjuangkan. Rutinitas bukan penghalang, melainkan bagian dari perjalanan.

Setelah jam kerja selesai, ia mengambil waktu untuk duduk, membuka laptop, dan menulis meskipun hanya beberapa paragraf. Menurutnya, satu paragraf pun sudah lebih baik daripada tidak menulis sama sekali. Dari kebiasaan kecil itulah lahir ketekunan yang perlahan membangun kualitas tulisannya.

Baca Juga:  Profil Mila DA7, Peserta DA7 Asal Bogor yang Dipuji Lesti Kejora, Ini Agama dan Instagramnya

Langkah Kecil yang Membentuk Masa Depan

Tidak ada mimpi besar yang tercapai hanya dalam semalam. Erich memahami bahwa perjalanan menuju mimpi adalah perjalanan panjang. Karena itu, ia tidak terburu-buru. Ia tidak memaksakan diri untuk menghasilkan karya besar secara cepat. Yang ia lakukan adalah melangkah perlahan, satu tulisan demi satu tulisan, menyusun jalan menuju masa depan yang ia inginkan.

Menurutnya, mimpi akan tumbuh jika diberikan perhatian, waktu, dan ruang. Dengan cara itulah ia menjaga mimpinya tetap hidup. Bukan dengan ambisi yang meledak-ledak, tetapi dengan ketenangan, kesabaran, dan konsistensi.

Penutup

Perjalanan Erich Susilo mengajarkan bahwa mimpi tidak perlu ditinggalkan hanya karena hidup penuh kesibukan. Mimpi dapat dirawat dalam ruang kecil yang kita sisihkan setiap hari. Dalam langkah sederhana yang konsisten. Dalam keberanian untuk terus mencoba meski dunia terasa melelahkan.

Bagi Erich, merawat mimpi adalah bentuk menghormati diri sendiri. Dan melalui tulisannya, ia menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah pada passion mereka, sekecil apa pun waktu yang dimiliki.

Follow WhatsApp Channel kilasmerdeka.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Biodata Arbil DA7, Peserta D’Academy 7 dari Sumut yang Jadi Sorotan Gen Z
Brisia Jodie dan Jonathan Alden Gelar Pemberkatan Nikah di Gereja Katedral Besok Pagi
12 Tahun Menikah, Surya Insomnia Sampaikan Pesan Mendalam untuk Keluarga
Profil Lengkap Insanul Fahmi, Pengusaha Muda yang Terseret Dugaan Perselingkuhan dengan Inara Rusli
Amanda Manopo Umumkan Kehamilan Pertama, Pamer Testpack dengan Hasil ‘Positif’
Link Video CCTV Inara Rusli Viral Dicari Netizen, Benarkah Video Perselingkuhan Itu Ada?
Profil Syaqirah DA7, Gadis Muda Penuh Percaya Diri yang Mengharumkan Nama Sidrap Sulsel
Biodata Robi DA7, Peserta D’Academy 7 Asal Jakarta

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 22:24 WIB

Biodata Arbil DA7, Peserta D’Academy 7 dari Sumut yang Jadi Sorotan Gen Z

Selasa, 2 Desember 2025 - 21:19 WIB

Brisia Jodie dan Jonathan Alden Gelar Pemberkatan Nikah di Gereja Katedral Besok Pagi

Selasa, 2 Desember 2025 - 21:08 WIB

12 Tahun Menikah, Surya Insomnia Sampaikan Pesan Mendalam untuk Keluarga

Senin, 1 Desember 2025 - 21:19 WIB

Erich Susilo dan Seni Merawat Mimpi di Tengah Rutinitas

Kamis, 27 November 2025 - 09:20 WIB

Profil Lengkap Insanul Fahmi, Pengusaha Muda yang Terseret Dugaan Perselingkuhan dengan Inara Rusli

Berita Terbaru