Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut pidato Presiden RI Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu pernyataan berani Indonesia di panggung dunia.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia mengirim 20.000 pasukan perdamaian ke Gaza maupun wilayah konflik lain bila diputuskan PBB.
“Presiden ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya bicara soal perdamaian. Kita siap ikut menanggung beban itu dengan prajurit kita, bahkan dengan dukungan dana. Pesan ini kuat sekali: Indonesia tidak akan diam,” ujar Menkomdigi, Rabu (24/9/2025).
Ia menambahkan, sikap tersebut lahir dari pengalaman panjang bangsa Indonesia yang pernah merasakan pahitnya penjajahan dan ketidakadilan.
“Karena itu ketika Presiden mengatakan ‘kekuasaan tidak bisa menjadi kebenaran, kebenaranlah yang harus menjadi kebenaran’, dunia patut mendengarnya,” ujar Menkomdigi.
Menurut Menkomdigi, langkah Presiden tersebut juga menegaskan bahwa negara berkembang seperti Indonesia bisa mengambil peran penting di kancah global.
“Indonesia tidak menunggu. Kita menawarkan solusi. Kita ingin menjadi bangsa yang memberi harapan, bukan hanya untuk Palestina, tapi untuk kemanusiaan,” ujar Menkomdigi.
Ia menegaskan, pernyataan Presiden Prabowo soal Palestina juga meneguhkan posisi Indonesia dalam mendukung solusi dua negara, Palestina yang merdeka berdampingan dengan Israel yang aman.